CoLegal Indonesia: Panduan Legalitas Usaha Penjualan Baju melalui Kode KBLI

Dalam era modern seperti saat ini, industri fashion terus mengalami perkembangan pesat, baik di pasar lokal maupun global. Salah satu segmen industri fashion yang paling populer adalah usaha penjualan baju. Usaha ini sangat bervariasi, mulai dari penjualan baju secara offline melalui toko fisik, hingga penjualan secara online melalui e-commerce dan media sosial.

Namun, sebelum memulai atau mengembangkan usaha penjualan baju secara legal di Indonesia, penting bagi pelaku usaha untuk mengetahui dan memahami Kode KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) yang sesuai. KBLI merupakan sistem klasifikasi resmi dari pemerintah yang digunakan untuk mengelompokkan jenis kegiatan ekonomi dalam berbagai sektor. Pemilihan kode KBLI yang tepat menjadi kunci utama dalam pengurusan legalitas usaha seperti pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha), izin usaha, dan kegiatan administratif lainnya.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang KBLI untuk usaha penjualan baju, jenis-jenis KBLI yang relevan, serta langkah-langkah praktis dalam memilih kode KBLI yang sesuai.


Apa Itu Kode KBLI?

KBLI atau Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia adalah sistem klasifikasi kegiatan ekonomi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan digunakan oleh berbagai instansi pemerintah termasuk OSS (Online Single Submission) dalam pengurusan perizinan usaha. KBLI disusun berdasarkan klasifikasi internasional (ISIC – International Standard Industrial Classification) dan diperbarui secara berkala, terakhir pada KBLI 2020.

Setiap kegiatan ekonomi dalam KBLI memiliki kode unik berupa angka lima digit. Kode-kode ini digunakan untuk mendeskripsikan secara rinci jenis usaha yang dijalankan oleh badan usaha maupun perorangan.


Kenapa KBLI Penting bagi Usaha Penjualan Baju?

Bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang fashion khususnya penjualan baju, pemilihan KBLI yang tepat sangat penting karena:

  1. Persyaratan Legalitas: KBLI menjadi dasar dalam pembuatan NIB, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan perizinan lain.
  2. Kesesuaian Pajak dan NPWP: Kode KBLI menentukan jenis pajak yang berlaku untuk usaha Anda.
  3. Kemudahan dalam Ekspor-Impor: Untuk pelaku usaha yang melakukan impor bahan atau ekspor produk, KBLI juga digunakan dalam sistem kepabeanan.
  4. Akses terhadap Insentif Pemerintah: Beberapa insentif atau program bantuan pemerintah disesuaikan dengan kategori KBLI tertentu.

Daftar Kode KBLI untuk Usaha Penjualan Baju

Usaha penjualan baju bisa dikategorikan dalam beberapa jenis KBLI tergantung dari model bisnisnya. Berikut adalah beberapa kode KBLI yang paling relevan:

1. Kode KBLI 47711 – Perdagangan Eceran Pakaian di Toko

Kode ini digunakan untuk usaha toko pakaian yang menjual baju secara langsung kepada konsumen akhir.

Deskripsi:

Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran khusus pakaian jadi di toko, seperti pakaian pria, wanita, anak-anak, pakaian seragam, pakaian dalam, pakaian tidur, dan sebagainya.

Contoh usaha:

  • Toko butik baju pria/wanita
  • Toko pakaian anak
  • Toko seragam sekolah atau kerja
  • Toko pakaian muslim

2. Kode KBLI 47911 – Perdagangan Eceran Melalui Media untuk Komoditi Pakaian

Kode ini digunakan bagi pelaku usaha online shop yang menjual pakaian melalui internet.

Deskripsi:

Usaha perdagangan eceran barang seperti pakaian melalui media pos dan/atau internet. Termasuk penjualan melalui marketplace, media sosial, dan aplikasi daring.

Contoh usaha:

  • Penjual baju di Shopee, Tokopedia, Lazada
  • Online shop baju di Instagram, TikTok
  • Web e-commerce baju custom

3. Kode KBLI 46412 – Perdagangan Besar Pakaian

Kode ini digunakan jika usaha Anda menjual pakaian dalam skala besar (grosir) kepada pedagang lain, bukan langsung ke konsumen akhir.

Deskripsi:

Perdagangan besar pakaian jadi, termasuk jas, baju, celana, gaun, rok, pakaian anak-anak, pakaian tidur, pakaian dalam, dan sebagainya.

Contoh usaha:

  • Distributor pakaian
  • Supplier pakaian ke toko-toko ritel
  • Grosir pakaian di Tanah Abang

4. Kode KBLI 14101 – Industri Pakaian Jadi (Konveksi) dari Tekstil

Meskipun ini bukan perdagangan, namun bagi pelaku usaha penjualan baju yang sekaligus memproduksi sendiri pakaian tersebut (konveksi), maka KBLI ini perlu dicantumkan.

Deskripsi:

Usaha pembuatan pakaian jadi dari bahan tekstil, seperti kaos, kemeja, celana, jaket, seragam sekolah, dan lain-lain.

Contoh usaha:

  • Usaha sablon dan konveksi
  • Merek fashion lokal dengan produksi sendiri
  • Pabrik kecil pembuatan baju

Cara Menentukan KBLI yang Tepat

Menentukan KBLI yang tepat membutuhkan pemahaman atas model usaha yang Anda jalankan. Berikut panduan praktisnya:

  1. Tentukan Jenis Penjualan:
    • Apakah Anda menjual langsung ke konsumen (eceran)?
    • Atau menjual dalam jumlah besar ke toko-toko (grosir)?
  2. Tentukan Media Penjualan:
    • Apakah penjualan dilakukan melalui toko fisik?
    • Atau sepenuhnya online melalui marketplace atau website?
  3. Apakah Anda Memproduksi Sendiri Pakaian?
    • Jika iya, maka tambahkan juga kode industri pakaian jadi (14101).
  4. Gunakan OSS untuk Validasi:
    • Masuk ke laman oss.go.id
    • Gunakan fitur pencarian KBLI dan cek deskripsi secara lengkap
    • Pastikan Anda memilih kode yang sesuai dengan praktik usaha sehari-hari

Contoh Kombinasi KBLI untuk Usaha Penjualan Baju

Untuk menggambarkan bagaimana pelaku usaha bisa memilih lebih dari satu kode KBLI, berikut contoh-contohnya:

a. Online Shop Baju Handmade

  • 47911 (Perdagangan eceran pakaian melalui internet)
  • 14101 (Industri pakaian jadi dari tekstil)

b. Toko Fisik dan Online

  • 47711 (Toko fisik)
  • 47911 (Penjualan online)

c. Usaha Grosir dan Produksi

  • 46412 (Perdagangan besar pakaian)
  • 14101 (Industri pakaian jadi)

Memiliki lebih dari satu KBLI sah-sah saja dan bahkan disarankan untuk mencerminkan keseluruhan kegiatan usaha.


Proses Pengurusan Legalitas Berdasarkan KBLI

Setelah memilih kode KBLI yang sesuai, Anda bisa melanjutkan pengurusan legalitas usaha, yaitu:

  1. Pendaftaran NIB (melalui OSS)
  2. Perizinan Berusaha: Berdasarkan KBLI yang dipilih, Anda bisa mengetahui apakah izin yang dibutuhkan bersifat risk-based (rendah, menengah, tinggi).
  3. Pendaftaran NPWP Badan Usaha
  4. Sertifikat Halal (jika berlaku)
  5. Merek Dagang: Jika Anda menjual baju dengan merek sendiri, daftarkan merek di DJKI.

Tips Tambahan bagi Pelaku Usaha Penjualan Baju

  • Gunakan Deskripsi KBLI secara Jujur dan Relevan: Jangan pilih kode KBLI hanya karena ingin menghindari izin tertentu.
  • Pantau Perubahan Peraturan: Pemerintah dapat memperbarui klasifikasi KBLI, pastikan usaha Anda selalu sesuai dengan versi terbaru (saat ini KBLI 2020).
  • Pertimbangkan Aspek Pajak: KBLI berpengaruh terhadap tarif dan jenis pajak yang dikenakan. Konsultasikan dengan konsultan pajak jika perlu.
  • Legalitas Meningkatkan Kepercayaan: Memiliki NIB dan legalitas berdasarkan KBLI yang tepat akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan mitra bisnis.

Menjalankan usaha penjualan baju memerlukan pemahaman yang tepat mengenai KBLI. Pemilihan kode KBLI yang akurat tidak hanya akan membantu dalam legalitas usaha tetapi juga mendukung kelangsungan bisnis jangka panjang. Untuk usaha penjualan baju, KBLI yang umum digunakan antara lain:

  • 47711 untuk penjualan di toko fisik,
  • 47911 untuk penjualan online,
  • 46412 untuk usaha grosir, dan
  • 14101 untuk usaha produksi baju (konveksi).

Pastikan Anda memilih KBLI sesuai dengan praktik usaha yang dilakukan agar dapat mengurus izin secara lancar dan legal. Dengan fondasi legalitas yang kuat, Anda bisa fokus mengembangkan brand fashion Anda ke tingkat yang lebih tinggi.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*