
BPOM vs POM: Apa Bedanya & Kenapa Ini Penting untuk Legalitas Produk Kamu
Saat berbelanja produk konsumen—mulai dari makanan ringan, obat, hingga skincare—kita sering melihat label “BPOM” atau “POM RI” tertulis di kemasan. Tapi sebenarnya, apakah ada perbedaan makna di antara kedua istilah itu? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Keduanya Sebenarnya Sama: BPOM = Badan POM
Secara sederhana, “BPOM” adalah singkatan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, yaitu lembaga pemerintah yang bertugas mengawasi obat-obatan dan makanan di Indonesia. Sedangkan “POM” merupakan istilah singkat untuk “Pengawas Obat dan Makanan” atau “Badan POM” dalam bahasa sehari-hari—yang berarti keduanya merujuk pada lembaga yang sama
Jadi ketika Anda membaca “Nomor POM RI” atau “BPOM RI MD xxxx”, itu bukan dua lembaga yang berbeda—melainkan dua istilah untuk entitas yang sama.
BPOM: Lembaga Resmi dengan Tugas Pengawasan Luas
BPOM adalah lembaga independen yang didirikan berdasarkan Perpres No. 80/2017. Fungsi utama BPOM mencakup:
- Menyusun dan menetapkan regulasi, standar, prosedur, dan norma untuk pengawasan produk sebelum dan selama beredar.
- Melaksanakan inspeksi dan pengawasan—mulai dari laboratorium hingga retail.
- Mengawasi impor, mengambil sampel, melakukan pengujian, menerbitkan sertifikasi, dan menarik produk yang terbukti berbahaya
Dengan kata lain, BPOM tidak sekadar mencatat izin, melainkan juga bertugas sebagai eksekutor dalam memastikan produk aman dan sesuai regulasi.
Peran “POM”: Bukan Lembaga Baru, Tapi Penjabaran Tugas
“POM” sering muncul dalam komunikasi sehari-hari—misalnya label produk bertulis “POM RI MD xxx” artinya produk telah terdaftar dan diawasi BPOM. Kadang pengguna menyebutnya sebagai “POM” karena lebih ringkas.
Tidak ada badan BIROKRAT atau kantor terpisah bernama “POM”—itu hanya penyebutan informal yang merujuk pada BPOM. Forum kesehatan dan media daring juga menegaskan: “Tidak ada perbedaan antara BPOM dan POM, karena BPOM disebut juga Badan POM” .
Mengapa Kamu Perlu Tahu Istilah Ini?
Mengetahui bahwa BPOM dan POM itu hal yang sama punya beberapa keuntungan:
- Membedakan produk legal dan ilegal: Jika ada produk yang mengklaim “nomor POM” tetapi tidak terdaftar di sistem resmi, kemungkinan besar itu palsu
- Memudahkan pelaporan konsumen: Bila menemukan produk mencurigakan, kamu bisa melaporkannya ke BPOM.
- Membantu UMKM & brand kecil: Mereka harus mencantumkan label yang benar sesuai daftar BPOM secara resmi.
Legalitas Produk: BPOM MD, ML, SP, dan PIRT
BPOM menerbitkan tiga jenis izin edar produk pangan dan obat:
- Label MD (Makanan Dalam Negeri) – untuk produk lokal
- Label ML (Makanan Luar Negeri) – untuk produk impor
- Label SP (Sertifikat Penyuluhan) – untuk produk UKM dengan skala kecil
Sementara itu, ada PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan daerah, bukan BPOM—untuk usaha pangan kecil skala rumahan
Sistem e-BPOM: Transparan & Modern
BPOM kini punya sistem online—e-BPOM—yang memungkinkan produsen untuk:
- Daftar izin edar elektronik.
- Unggah dokumen, formulir, dan sampel secara daring
- Jumlah produk, label, atau status izin dapat dilihat publik, memudahkan pembeli memverifikasi keaslian.
Tabel Ringkasan Istilah dan Regulasi
Istilah | Penjelasan |
---|---|
BPOM | Badan Pengawas Obat & Makanan – lembaga resmi pemerintah RI |
POM | Singkatan populer untuk BPOM (alias “Produk POM RI”) |
MD / ML / SP | Jenis label izin edar: makanan lokal/import/UKM |
PIRT | Izin skala kecil dari Dinas Kesehatan, bukan BPOM |
e-BPOM | Portal daring untuk registrasi & pelaporan izin edar |
Tips Memastikan Produk Terdaftar
- Periksa nomor BPOM/POM di laman resmi BPOM atau aplikasi BPOM Mobile (detik.com, izin.co.id).
- Bandingkan nomor dan label di kemasan—format benar; MD diawali “MD”, ML “ML”, P-IRT label terpisah.
- Laporkan jika ditemukan produk yang mengaku “POM” tetapi tidak muncul di sistem resmi.
Risiko Produk Tanpa Izin Resmi
- Produk ilegal bisa membahayakan kesehatan karena tidak melalui uji mutu.
- Perusahaan bisa kena sanksi resmi, termasuk penarikan produk atau denda.
- Konsumen kehilangan jaminan traceability—sehingga sulit menuntut jika produk bermasalah.
BPOM = POM, Legalitas yang Harus Dipahami
- Kata BPOM dan POM merujuk pada lembaga yang sama—BPOM (Badan POM).
- Nama “POM RI MD xxx” menandakan produk telah melewati uji dan mendapat izin edar resmi.
- Pemahaman istilah penting agar mudah mengecek legalitas produk dan menghindari risiko.
- Sistem e-BPOM memudahkan pendaftaran dan pengecekan produk legal di Indonesia.
✅ Aksi Nyata bagi Kamu:
- Produsen: Cantumkan nomor izin di kemasan secara transparan; daftarkan produk via e-BPOM.
- Konsumen: Cek validitas izin lewat aplikasi atau website BPOM sebelum membeli.
- Pemerhati UMKM: Edukasi brand kecil agar mereka mengerti perbedaan BPOM vs PIRT vs PL.
Dengan memahami bahwa “BPOM” dan “POM” memiliki makna yang sama, kamu punya keunggulan dalam memilih produk yang aman, legal, dan tepercaya. Jangan sampai bingung istilah—yang penting adalah: apakah produknya sudah teregistrasi dan diawasi lembaga resmi?
Semoga penjelasan ini membantu Anda berlindung dari produk ilegal, sekaligus memberi wawasan baru dalam memilih produk Anda sehari‑hari!
Leave a Reply