CoLegal Indonesia: Strategi Meningkatkan Penjualan di Masa Sepi, Panduan Lengkap untuk UMKM Bertahan dan Berkembang

Dalam menjalankan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pelaku usaha pasti akan menghadapi masa-masa di mana penjualan mengalami penurunan. Masa sepi ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti musim yang tidak mendukung, daya beli masyarakat yang menurun, perubahan tren, hingga persaingan yang semakin ketat. Meskipun menantang, masa sepi bukan akhir dari segalanya.

Sebaliknya, masa sepi dapat menjadi kesempatan emas bagi UMKM untuk merefleksikan bisnis, memperbaiki strategi, dan mencoba pendekatan baru. Dengan langkah yang tepat, masa sepi justru bisa menjadi titik balik menuju pertumbuhan yang lebih baik.

Artikel ini membahas beragam strategi jitu dan terbukti efektif untuk membantu pelaku UMKM meningkatkan penjualan di masa sepi, baik secara online maupun offline. Artikel ini disusun secara edukatif agar bisa dipahami oleh semua kalangan, khususnya pelaku usaha kecil yang sedang mencari cara untuk tetap bertahan dan berkembang.


1. Pahami Penyebab Masa Sepi

Sebelum menjalankan strategi, penting untuk memahami terlebih dahulu penyebab masa sepi. Dengan mengetahui akar masalahnya, pelaku UMKM dapat menentukan langkah yang paling tepat.

Beberapa penyebab umum penurunan penjualan:

  • Musim atau waktu tertentu (misalnya sepi saat setelah Lebaran atau akhir tahun)
  • Perubahan perilaku konsumen
  • Munculnya kompetitor baru
  • Kualitas produk yang tidak berkembang
  • Kurangnya promosi
  • Lokasi bisnis yang kurang strategis
  • Kondisi ekonomi nasional/global

Melakukan analisis sederhana seperti mencatat penjualan setiap bulan, membaca tren konsumen, dan mengecek aktivitas kompetitor akan membantu menemukan pola dan penyebab masa sepi.


2. Lakukan Penawaran dan Promosi Khusus

Saat penjualan menurun, memberikan insentif khusus kepada konsumen bisa menjadi pemicu peningkatan penjualan.

Jenis promosi yang efektif:

  • Diskon terbatas waktu (flash sale): membuat konsumen merasa terburu-buru untuk membeli
  • Voucher belanja berikutnya: mendorong pembelian ulang
  • Gratis ongkir: sangat efektif terutama di pasar online
  • Beli banyak lebih hemat: mendorong volume pembelian

Tips:
Gunakan momen khusus seperti ulang tahun brand, Hari UMKM Nasional, atau promo tanggal cantik (11.11, 12.12) untuk meningkatkan dampak promosi.


3. Perkuat Relasi dengan Pelanggan Lama

Pelanggan lama adalah “aset emas” yang sering dilupakan. Pelanggan ini sudah percaya dengan produk dan berpotensi menjadi promotor gratis jika dilayani dengan baik.

Strategi memperkuat relasi pelanggan:

  • Kirim pesan pribadi berisi apresiasi dan penawaran khusus
  • Buat program loyalitas sederhana (misal: setiap pembelian ke-5 dapat bonus)
  • Ajak pelanggan untuk memberikan testimoni atau ulasan
  • Kirimkan informasi produk baru terlebih dahulu ke mereka

Keuntungan:
Pelanggan lama cenderung membeli ulang dan bahkan merekomendasikan produk kepada orang lain jika merasa dihargai.


4. Tingkatkan Penjualan Melalui Media Sosial

Media sosial menjadi saluran promosi yang sangat kuat dan murah bagi UMKM. Di masa sepi, pelaku usaha harus lebih aktif dan kreatif di media sosial untuk menjangkau audiens baru.

Jenis konten yang bisa menarik perhatian:

  • Behind the scene proses produksi
  • Cerita inspiratif perjalanan bisnis
  • Testimoni pelanggan
  • Tips dan edukasi seputar produk
  • Video singkat (reels atau TikTok)

Gunakan juga fitur seperti:

  • Live Shopping
  • Polling dan QnA di Instagram Story
  • Giveaway berhadiah untuk meningkatkan engagement

Dengan menyajikan konten yang menarik, interaktif, dan konsisten, brand UMKM akan semakin dikenal dan penjualan perlahan meningkat.


5. Diversifikasi Produk atau Layanan

Salah satu alasan konsumen tidak membeli lagi adalah karena produk yang ditawarkan sudah membosankan atau tidak lagi relevan.

Cobalah untuk membuat:

  • Varian produk baru (rasa, warna, ukuran)
  • Edisi terbatas (limited edition)
  • Paket bundling dengan harga spesial
  • Produk custom atau personalized sesuai permintaan pelanggan

Contoh: Jika Umji menjual sabun herbal, coba tawarkan paket aromaterapi, sabun cair, atau travel kit kecil yang cocok untuk hadiah.

Manfaat:
Diversifikasi membuat bisnis lebih fleksibel menghadapi perubahan selera pasar.


6. Optimalkan Penjualan Online dan Marketplace

Jika sebelumnya hanya mengandalkan penjualan langsung (offline), masa sepi adalah saat yang tepat untuk masuk ke kanal penjualan online.

Langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  • Daftar di marketplace (Tokopedia, Shopee, Lazada, dll)
  • Buat akun bisnis di WhatsApp Business
  • Bangun katalog online atau landing page sederhana
  • Manfaatkan fitur “iklan produk” di marketplace
  • Gunakan tools seperti Linktree untuk menghubungkan semua kanal jualan

Keuntungan:

  • Jangkauan lebih luas
  • Bisa diakses 24 jam
  • Lebih mudah mengatur promo dan kampanye

7. Kolaborasi dengan Usaha Lain

Kolaborasi adalah strategi win-win solution yang bisa memperluas pasar dan meningkatkan penjualan, apalagi saat sedang sepi.

Contoh bentuk kolaborasi:

  • Usaha kuliner menggandeng influencer lokal untuk menu baru
  • Usaha kerajinan lokal bekerja sama dengan cafe untuk pajang produk
  • Usaha fashion menggandeng usaha foto studio untuk promosi bersama

Dengan kolaborasi, brand UMKM bisa masuk ke audiens baru tanpa harus mengeluarkan biaya promosi besar.


8. Gunakan Strategi Pre-Order dan Paket Langganan

Jika permintaan tidak menentu, cobalah metode pre-order. Konsumen membayar dulu, dan produk dibuat kemudian. Ini membantu mengurangi beban modal dan risiko stok tidak laku.

Contoh:

  • “Pre-order produk edisi terbatas, hanya tersedia 30 slot!”
  • “Langganan mingguan: kirim makanan sehat ke rumah setiap Senin dan Kamis.”

Paket langganan juga membuat konsumen merasa praktis dan akan melakukan pembelian rutin.


9. Lakukan Inovasi dalam Pelayanan dan Pengemasan

Saat produk tidak bisa diturunkan harganya, pengalaman konsumen menjadi pembeda utama.

Hal kecil yang bisa ditingkatkan:

  • Kemasan lebih estetik dan aman
  • Tambahan pesan terima kasih atau bonus kecil
  • Packing produk lebih cepat dan rapi
  • Respon chat lebih cepat dan ramah

Hasilnya:
Konsumen merasa puas dan bisa memberikan review positif, yang berujung pada peningkatan penjualan secara bertahap.


10. Evaluasi Strategi Pemasaran dan Gunakan Data

UMKM perlu berpikir berbasis data untuk meningkatkan penjualan, bukan hanya berdasarkan asumsi.

Data yang bisa dikumpulkan:

  • Produk apa yang paling laku?
  • Kapan waktu penjualan tertinggi?
  • Saluran promosi mana yang efektif?
  • Siapa pelanggan terbaik dan dari mana asalnya?

Gunakan spreadsheet atau aplikasi seperti Google Sheets, BukuKas, dan POS sederhana untuk merekam data ini.

Dengan data, pelaku UMKM bisa mengalokasikan sumber daya secara lebih tepat dan efisien.


11. Ikuti Pelatihan dan Komunitas Bisnis

Masa sepi bisa dimanfaatkan untuk menambah ilmu dan relasi. Pelatihan akan memberikan inspirasi strategi baru yang mungkin belum pernah dipikirkan sebelumnya.

Pilihan pelatihan dan komunitas:

  • Webinar UMKM dari pemerintah (Kemenkop UKM, BEKRAF, dsb)
  • Komunitas lokal seperti TDA (Tangan Di Atas)
  • Program pembinaan dari marketplace atau bank

Manfaat:

  • Dapat ide baru untuk pemasaran
  • Mengenal tren terkini
  • Terhubung dengan mentor dan mitra usaha potensial

12. Buat Strategi Upselling dan Cross-selling

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai transaksi per pelanggan, bukan hanya jumlah pelanggan.

Upselling: Tawarkan versi premium dengan sedikit tambahan biaya
Cross-selling: Tawarkan produk pelengkap

Contoh:

  • “Tambah Rp5.000, upgrade ukuran besar!”
  • “Dapatkan pouch cantik hanya Rp10.000 dengan pembelian di atas Rp50.000!”

Strategi ini sangat efektif di masa sepi karena meningkatkan pendapatan dari transaksi yang ada.


13. Jangan Lupa Berdoa dan Jaga Mental Positif

Tidak semua hal bisa dikontrol oleh pelaku usaha. Saat usaha sedang lesu, jaga semangat, kesehatan, dan koneksi spiritual sangat penting.

Tips menjaga mental:

  • Ceritakan tantangan ke sesama pelaku UMKM (komunitas)
  • Buat jurnal harian perkembangan bisnis
  • Istirahat sejenak, ambil napas panjang
  • Evaluasi dan buat rencana baru dengan kepala dingin

Ketika pikiran tenang, strategi akan lebih mudah dijalankan dan hasilnya lebih optimal.


Masa sepi dalam dunia UMKM adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, dengan sikap yang proaktif, strategi yang tepat, dan semangat pantang menyerah, masa sepi justru bisa menjadi momentum transformasi bisnis menuju arah yang lebih baik.

Dari promosi kreatif, pelayanan prima, inovasi produk, digitalisasi, hingga kolaborasi dan pelatihan—semua bisa dilakukan oleh pelaku usaha, tak terkecuali usaha kecil sekalipun. Strategi-strategi ini tidak hanya membantu meningkatkan penjualan, tapi juga memperkuat fondasi bisnis agar lebih tahan banting di masa depan.

Semoga artikel ini bisa menjadi panduan praktis dan inspiratif bagi pelaku UMKM di seluruh Indonesia, termasuk Umji yang sedang magang dan belajar mendalami dunia usaha. Jika ingin topik lanjutan seperti “cara membangun branding saat penjualan lesu” atau “mengelola keuangan saat omset menurun,” aku siap bantu!

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*