CoLegal Indonesia: Buku Besar Pembantu dalam Akuntansi

Dalam dunia akuntansi yang semakin kompleks, terutama pada perusahaan dengan skala menengah hingga besar, pencatatan transaksi secara terperinci menjadi sangat penting. Salah satu komponen penting dalam sistem pencatatan tersebut adalah buku besar pembantu. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang buku besar pembantu, mulai dari pengertian, fungsi, jenis-jenis, hingga contohnya dalam praktik.


Pengertian Buku Besar Pembantu

Buku besar pembantu (subsidiary ledger) adalah catatan terperinci yang berfungsi sebagai rincian dari akun tertentu yang terdapat dalam buku besar umum (general ledger). Buku ini menyajikan data yang lebih spesifik terkait dengan akun kontrol (control account), yang dicatat dalam buku besar umum.

Misalnya, dalam buku besar umum terdapat akun piutang usaha (akun kontrol), maka buku besar pembantu piutang akan berisi rincian saldo piutang per pelanggan secara individual.

Dengan kata lain, buku besar pembantu membantu mengelola dan memantau transaksi keuangan secara lebih rinci yang tidak mungkin ditampilkan secara lengkap di buku besar umum.


Fungsi Buku Besar Pembantu

Buku besar pembantu memiliki beberapa fungsi utama yang sangat krusial dalam sistem akuntansi, antara lain:

1. Memberikan Informasi Rinci

Buku besar pembantu menyajikan informasi transaksi yang lebih detail untuk akun tertentu. Misalnya, jika perusahaan memiliki ratusan pelanggan, informasi piutang masing-masing pelanggan akan tercatat dalam buku besar pembantu piutang.

2. Mempermudah Pengawasan

Dengan memisahkan pencatatan detail ke dalam buku besar pembantu, perusahaan dapat lebih mudah memonitor dan mengevaluasi transaksi per pihak (misalnya per pelanggan, pemasok, atau barang).

3. Mendukung Proses Audit dan Rekonsiliasi

Saat melakukan audit internal atau eksternal, informasi rinci yang ada dalam buku besar pembantu sangat membantu dalam proses rekonsiliasi antara catatan internal dan bukti transaksi.

4. Meningkatkan Efisiensi

Dengan membagi tanggung jawab pencatatan antara buku besar umum dan buku besar pembantu, beban kerja akuntansi dapat dikelola lebih efisien, terutama dalam perusahaan besar yang memiliki banyak transaksi harian.

5. Membantu Menyusun Laporan Khusus

Buku besar pembantu memungkinkan penyusunan laporan keuangan tambahan seperti laporan umur piutang (aging schedule), laporan utang per pemasok, dan sebagainya.


Perbedaan Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu

AspekBuku Besar UmumBuku Besar Pembantu
Tingkat rincianUmum dan ringkasanRinci dan spesifik
Isi akunAkun utama (aset, utang, dll)Rincian dari akun tertentu
Contoh akunPiutang Usaha, Utang UsahaPiutang per pelanggan, utang per supplier
Fungsi utamaMenyusun laporan keuanganMemberi rincian untuk akun tertentu
Frekuensi penggunaanSelalu digunakanDigunakan bila akun membutuhkan rincian

Jenis-Jenis Buku Besar Pembantu

Terdapat beberapa jenis buku besar pembantu, tergantung pada akun yang dirinci. Berikut adalah jenis-jenis utama buku besar pembantu:

1. Buku Besar Pembantu Piutang (Accounts Receivable Subsidiary Ledger)

Buku ini mencatat rincian transaksi piutang kepada masing-masing pelanggan. Setiap pelanggan memiliki akun tersendiri dalam buku besar pembantu ini, mencakup informasi seperti:

  • Penjualan kredit
  • Pembayaran oleh pelanggan
  • Potongan atau retur penjualan
  • Saldo piutang akhir

Contoh:
Jika akun kontrol “Piutang Usaha” di buku besar umum memiliki saldo Rp150.000.000, maka total dari semua saldo pelanggan di buku besar pembantu piutang harus sama dengan jumlah tersebut.

2. Buku Besar Pembantu Utang (Accounts Payable Subsidiary Ledger)

Berfungsi mencatat kewajiban perusahaan kepada masing-masing pemasok atau kreditur. Dalam akun ini akan dicatat:

  • Pembelian kredit dari pemasok
  • Pembayaran utang
  • Diskon pembelian
  • Retur pembelian
  • Saldo utang per pemasok

Contoh:
Jika saldo “Utang Usaha” di buku besar umum adalah Rp90.000.000, maka rincian saldo dari semua pemasok dalam buku besar pembantu harus berjumlah sama.

3. Buku Besar Pembantu Persediaan (Inventory Subsidiary Ledger)

Menyajikan informasi terperinci tentang persediaan barang per jenis atau unit barang. Ini mencakup:

  • Jumlah barang masuk dan keluar
  • Harga per unit
  • Nilai total persediaan
  • Penyesuaian karena kerusakan atau penyusutan

Contoh:
Jika akun persediaan dalam buku besar umum menyatakan Rp250.000.000, maka jumlah nilai dari seluruh barang dalam buku besar pembantu persediaan harus sesuai.

4. Buku Besar Pembantu Aset Tetap

Digunakan untuk mencatat informasi lengkap tentang aset tetap seperti kendaraan, mesin, atau gedung. Termasuk:

  • Tanggal perolehan
  • Nilai perolehan
  • Umur manfaat
  • Akumulasi penyusutan
  • Nilai buku

Buku ini sangat membantu dalam penghitungan penyusutan dan perencanaan penggantian aset.


Contoh Buku Besar Pembantu

Contoh Buku Besar Pembantu Piutang:

Akun Kontrol: Piutang Usaha – Rp15.000.000

Rincian Buku Besar Pembantu Piutang:

Nama PelangganTanggalKeteranganDebitKreditSaldo
PT Sinar Abadi01/01/25PenjualanRp10.000.000Rp10.000.000
05/01/25PembayaranRp4.000.000Rp6.000.000
Toko Indah03/01/25PenjualanRp9.000.000Rp9.000.000

Total Saldo Buku Besar Pembantu: Rp15.000.000
Harus sama dengan saldo akun kontrol “Piutang Usaha” di buku besar umum.


Hubungan Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu

Setiap akun dalam buku besar pembantu berkaitan langsung dengan satu akun kontrol di buku besar umum. Oleh karena itu, penting dilakukan proses rekonsiliasi secara berkala, yaitu mencocokkan total saldo akun pembantu dengan saldo akun kontrol.

Jika terdapat selisih, maka harus dilakukan penelusuran terhadap:

  • Kesalahan pencatatan di jurnal
  • Transaksi yang belum diposting
  • Kesalahan saat input ke buku besar pembantu

Pentingnya Software Akuntansi dalam Pengelolaan Buku Besar Pembantu

Di era digital, sebagian besar perusahaan menggunakan software akuntansi seperti Accurate, Jurnal, Zahir, atau SAP untuk mengelola buku besar pembantu secara otomatis. Software ini memungkinkan:

  • Pembaruan saldo real-time
  • Pencatatan transaksi otomatis ke buku besar umum dan pembantu
  • Laporan individual pelanggan atau pemasok dalam satu klik
  • Rekonsiliasi otomatis antara buku besar pembantu dan akun kontrol

Namun, meskipun proses otomatis, pemahaman manual tentang cara kerja buku besar pembantu tetap penting untuk verifikasi, analisis, dan pengambilan keputusan.


Buku besar pembantu merupakan bagian integral dari sistem akuntansi yang menyediakan informasi rinci terkait akun kontrol tertentu. Jenis utamanya meliputi buku besar pembantu piutang, utang, persediaan, dan aset tetap. Fungsinya mencakup peningkatan efisiensi pencatatan, mendukung audit, serta memberikan informasi rinci untuk keperluan analisis dan pengambilan keputusan.

Dalam praktiknya, buku besar pembantu membantu perusahaan menjaga akurasi data, mempercepat proses laporan keuangan, dan memperkuat pengendalian internal. Dengan bantuan teknologi, penggunaannya semakin mudah, namun pemahaman dasarnya tetap menjadi hal penting bagi setiap pelaku bisnis dan profesional akuntansi.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*