Colegal Indonesia: Belajar Dari Kasus Sengketa Merek GOTO dan GoTo Seberapa Penting Daya Pembeda Dalam Merek?

Baru-baru ini, dua entitas besar—hasil merger antara startup ride-hailing dan e-commerce—menghadapi kasus publik yang menarik: sengketa merek antara GOTO (GoTo) dan pendahulunya GOTO. Kisah ini menyadarkan banyak pelaku usaha tentang esensi daya pembeda kuat pada merek.


Kronologi Singkat Sengketa

  1. Merek “GOTO” sudah didaftarkan oleh sebuah perusahaan fintech sejak 10 Maret 2020 di kelas 42.
  2. Setelah merger Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo pada 17 Mei 2021, mereka mendaftarkan nama serupa di beberapa kelas (9, 36, 39).
  3. Pada 2 November 2021, fintech tersebut menggugat GoTo di Pengadilan Niaga, menuntut ganti rugi miliaran rupiah atas dugaan pelanggaran merek.
  4. Namun pengadilan memutuskan menolak gugatan karena pendaftaran sebelah pihak berada di kelas berbeda dan tak memenuhi unsur pelanggaran.

Pelajaran Utama: Kenapa Daya Pembeda Itu Krusial?

  • Sistem “First to File”: siapa mendaftar duluan, dia dapat hak eksklusif. Tak masalah siapa yang menggunakan merek lebih awal—yang penting mendaftar lebih dulu.
  • Substansi kemiripan merek: konsumen tidak boleh bingung. Identitas visual, fonetik, atau kemiripan makna bisa jadi dasar gugatan .
  • Kelas barang/jasa berbeda: pendaftaran di kelas berbeda (seperti fintech vs e-commerce) dapat jadi alasan pelepasan klaim pelanggaran

Apa yang Harus Dilakukan Pelaku Usaha?

  1. Segera daftarkan merek, sebelum Anda mulai memasarkannya—ini penting untuk mengamankan hak eksklusif dengan sistem first to file.
  2. Pastikan daya pembeda memadai: hindari kesamaan bunyi, ejaan, logo, ataupun makna agar tidak membingungkan.
  3. Tentukan kelas pendaftaran dengan tepat: teliti apakah merek Anda masuk kategori produk atau jasa yang benar, karena beda kelas bisa melegitimasi sengketa.
  4. Pantau pendaftaran kompetitor: telusuri Daftar Merek DJKI secara rutin untuk mengetahui potensi konflik dan mengambil tindakan lebih awal.
  5. Siapkan dokumentasi lengkap jika terjadi sengketa—bukti pendaftaran, historis penggunaan, bukti pangsa pasar, dan aspek visual/logo yang khas.

Dampak Nyata Jika Diabaikan

  • Biaya hukum besar: mulai dari tuntutan miliaran rupiah hingga biaya perkara.
  • Waktu dan reputasi: proses sengketa bisa memakan waktu panjang, mempengaruhi brand image.
  • Waspadai pendaftaran “matrepreneur” yang bisa mencuri merek Anda setelah pendaftaran tidak dilakukan.

Jangan tunggu sampai muncul sengketa merek yang bisa merugikan secara finansial dan reputasi. Segera lakukan hal berikut:

  • Perkuat daya pembeda merek Anda (nama, logo, warna, slogan, packaging).
  • Daftar merek secara proaktif sesuai kelas produk/jasa.
  • Pantau dan tanggapi jika ada merek mirip muncul di DJKI.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*