
Ketika membahas akuntansi, sebagian besar orang langsung terbayang jurnal, neraca, dan laporan laba rugi. Tapi, ada satu elemen kecil yang sering diremehkan padahal punya peran penting dalam proses pencatatan: memo.
Memo dalam akuntansi bukan hanya catatan biasa. Ia adalah bukti transaksi internal yang bisa jadi kunci pencatatan yang akurat, terutama dalam perusahaan yang punya banyak divisi atau cabang.
Bersama CoLegal Indonesia, yuk kenali lebih dalam fungsi memo dalam pembukuan!
Apa Itu Memo dalam Akuntansi?
Memo adalah dokumen bukti transaksi internal yang dibuat oleh satu pihak dalam perusahaan kepada pihak lain di internal juga. Memo tidak melibatkan pihak eksternal seperti vendor atau pelanggan.
Memo biasanya digunakan untuk:
- Mencatat penggunaan barang antar departemen
- Instruksi pimpinan terkait pengeluaran atau transfer kas
- Koreksi atau penyesuaian pencatatan
Meski sifatnya internal, memo tetap dianggap sah sebagai dasar pencatatan dalam jurnal akuntansi.
Jenis-Jenis Memo dalam Akuntansi
- Memo Penggunaan Barang
Contoh: Departemen gudang mencatat pengeluaran alat tulis ke divisi administrasi. - Memo Koreksi Pencatatan
Contoh: Ada kesalahan pada jurnal sebelumnya, sehingga dibuat memo untuk pembetulan. - Memo Otorisasi
Contoh: Pimpinan membuat memo agar bagian keuangan mencairkan dana untuk keperluan darurat. - Memo Antar Divisi
Digunakan saat terjadi permintaan internal antar departemen yang perlu dicatat secara akuntansi.
Contoh Pencatatan Jurnal Berdasarkan Memo
Misal: Bagian pemasaran menggunakan kas kecil untuk membeli kebutuhan promosi, dan dibuat memo internal oleh kepala bagian.
Jurnal:
(D) Beban Promosi ............ Rp 500.000
(K) Kas Kecil .................... Rp 500.000
Memo ini menjadi dasar pencatatan karena tidak ada invoice dari luar, tapi transaksi tetap valid secara internal.
Kenapa Memo Itu Penting?
- Membantu dokumentasi transaksi yang tidak didukung bukti eksternal
- Memastikan transparansi antar divisi
- Menghindari manipulasi atau pengeluaran tak tercatat
- Mendukung akurasi laporan keuangan
Dalam banyak audit internal, memo justru jadi salah satu dokumen penting untuk melacak kejelasan suatu transaksi.
Tips Mengelola Memo Akuntansi
- Buat format standar memo di perusahaan
- Selalu sertakan tanda tangan pihak terkait
- Simpan memo sesuai tanggal dan divisi
- Digitalisasi memo jika memungkinkan untuk efisiensi
- Gunakan memo sebagai bagian dari kontrol internal
Memo dalam akuntansi bukan sekadar catatan sepele. Di balik bentuknya yang sederhana, memo punya peran besar dalam menjaga keteraturan dan akurasi pencatatan keuangan.
Jadi, kalau selama ini kamu mengabaikan memo, sekarang saatnya memberi perhatian lebih. Bersama CoLegal Indonesia, pencatatan transaksi internal jadi lebih profesional, rapi, dan siap diaudit!
CoLegal Indonesia – Urus Akuntansi Tanpa Ribet, dari Yang Kecil Sampai Yang Penting!
Leave a Reply