
Dalam dunia akuntansi, jurnal umum adalah langkah pertama dan paling mendasar. Tapi meskipun terlihat sederhana β mencatat transaksi ke dalam debit dan kredit β ternyata banyak pelajar maupun praktisi pemula yang sering melakukan kesalahan berulang di tahap ini. Masalahnya, satu kesalahan kecil di jurnal umum bisa berakibat panjang ke laporan keuangan yang kacau balau!
Tenang. Artikel ini akan membahas kesalahan-kesalahan umum saat menyusun jurnal umum, lengkap dengan cara mencegahnya. Cocok untuk kamu yang masih belajar akuntansi di sekolah, kuliah, atau bahkan di dunia kerja.
π Apa Itu Jurnal Umum?
Jurnal umum adalah catatan kronologis semua transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Fungsinya? Sebagai dasar pencatatan berikutnya ke buku besar. Maka dari itu, akurasi jurnal umum sangat krusial.
Format umumnya:
- Tanggal transaksi
- Nama akun yang didebit dan dikredit
- Nominal
- Keterangan
β Kesalahan Umum Saat Menyusun Jurnal Umum
1. Salah Menentukan Akun
Contoh:
Transaksi membeli perlengkapan sebesar Rp500.000 dibayar tunai.
Kesalahan:
Mencatat ke akun beban perlengkapan, padahal seharusnya akun perlengkapan (aset).
π Solusi:
Pahami dulu apakah barang/jasa yang dibeli itu habis pakai (beban) atau dipakai lebih dari 1 periode (aset). Cek materi klasifikasi akun.
2. Terbalik Mencatat Debit dan Kredit
Contoh:
Pembayaran utang usaha dicatat sebagai:
- Utang Usaha (Kredit)
- Kas (Debit)
Padahal seharusnya: - Utang Usaha (Debit)
- Kas (Kredit)
π Solusi:
Ingat rumus dasar:
- Aset = Debit bertambah, Kredit berkurang
- Liabilitas dan Modal = Kredit bertambah, Debit berkurang
Latihan logika dasar ini akan sangat membantu!
3. Tidak Menyertakan Keterangan yang Jelas
Seringkali keterangan hanya ditulis “Transaksi tanggal sekian” atau malah kosong. Padahal keterangan penting untuk tracking data dan audit.
π Solusi:
Tuliskan singkat namun jelas. Misalnya:
“Pembelian perlengkapan kantor tunaiβ, bukan hanya βPembelianβ.
4. Tidak Balance antara Debit dan Kredit
Misalnya, mencatat:
- Peralatan: Rp1.000.000 (Debit)
- Kas: Rp100.000 (Kredit)
Sudah jelas ini tidak seimbang.
π Solusi:
Selalu cek jumlah total debit = kredit. Gunakan tabel atau spreadsheet yang otomatis menjumlah agar lebih cepat mendeteksi kesalahan.
5. Menggunakan Tanggal yang Salah
Terkadang karena mencatat di akhir bulan, tanggal transaksinya malah dimasukkan tanggal hari ini, bukan tanggal aslinya.
π Solusi:
Gunakan bukti transaksi (nota, invoice, bukti transfer) sebagai acuan tanggal. Ini penting untuk akurasi pencatatan periode akuntansi.
6. Tidak Mengikuti Urutan Kronologis
Transaksi ditulis acak, padahal jurnal umum disusun berdasarkan urutan waktu.
π Solusi:
Gunakan buku jurnal atau aplikasi catatan yang membantu kamu mencatat berdasarkan tanggal secara otomatis.
7. Mengelompokkan Transaksi ke Jurnal Khusus Padahal Harusnya di Jurnal Umum
Beberapa transaksi khusus (seperti pembelian tunai, penjualan kredit) seharusnya dicatat di jurnal khusus β tapi sering keliru masuk jurnal umum.
π Solusi:
Pelajari jenis-jenis jurnal:
- Jurnal Umum β untuk transaksi tidak rutin
- Jurnal Khusus β untuk transaksi yang sering berulang (penjualan, pembelian, kas masuk/keluar)
β Tips Menghindari Kesalahan Jurnal Umum
- Pahami Karakter Setiap Akun
Hafalkan dan pahami sifat-sifat akun: apakah termasuk aset, kewajiban, modal, beban, atau pendapatan. - Gunakan T-Account untuk Simulasi
Kalau ragu, coba gambar akun T dan simulasikan transaksinya. - Selalu Cek Bukti Transaksi
Bukti fisik seperti struk, faktur, dan nota akan membantu memastikan keakuratan catatan. - Gunakan Kode Akun (Jika Ada)
Ini bisa memperkecil kemungkinan salah pilih akun. Banyak sekolah atau software akuntansi sudah punya daftar kode akun. - Cek dengan Neraca Saldo
Setelah beberapa jurnal dicatat, coba susun neraca saldo sederhana untuk melihat keseimbangan akun. - Diskusikan dengan Teman / Guru
Ragu mencatat? Tanyakan dulu. Akuntansi bukan soal menghafal, tapi memahami logika transaksi.
β¨ Studi Kasus Mini: Jurnal yang Salah & Koreksinya
Transaksi: Pembayaran listrik Rp500.000 secara tunai.
Pencatatan Salah:
- Beban Listrik (Kredit)
- Kas (Debit)
β Salah karena: Beban Listrik seharusnya Debit, Kas Kredit.
Seharusnya:
- Beban Listrik (Debit): Rp500.000
- Kas (Kredit): Rp500.000
Keterangan: Pembayaran tagihan listrik bulan Mei
π Kalau Sudah Terlanjur Salah, Gimana?
- Gunakan Jurnal Koreksi
Buat jurnal pembalik atas kesalahan, lalu catat ulang dengan benar. - Catat dalam Lembar Khusus Koreksi
Di dunia nyata (dan ujian!), pencatatan koreksi bisa dilampirkan di bawah transaksi utama. - Periksa Jurnal Sebelum Posting ke Buku Besar
Koreksi hanya mudah dilakukan di jurnal. Kalau sudah masuk buku besar, repot!
π¬ Kata Terakhir: Latihan Bikin Jago
Kesalahan dalam jurnal umum itu hal biasa waktu belajar. Yang penting adalah tahu di mana salahnya dan bagaimana memperbaikinya. Akuntansi itu seperti matematika plus logika β semakin sering latihan, semakin peka kamu terhadap pola transaksinya.
Jangan takut salah. Yang penting: sadar, koreksi, dan belajar dari kesalahan.
Leave a Reply