CoLegal Indonesia: Kenapa Pembukuan Itu Kunci Utama untuk Penuhi Kewajiban Pajak?


1. Masalah: Banyak UMKM dan pelaku usaha masih anggap remeh pembukuan

Masih banyak pelaku usaha—terutama UMKM—yang menganggap pembukuan itu birokrasi ribet dan cuma bikin capek. Padahal, tanpa pembukuan:

  • Sulit tahu kondisi keuangan yang sesungguhnya
  • Belum ada dasar hitung pajak yang benar
  • Rentan salah lapor, kena denda, bahkan audit panjang

Ditjen Pajak mencatat bahwa sekitar 76% kesalahan pelaporan pada usaha kecil disebabkan oleh pembukuan yang kurang rapi.

Jadi, sebelum kamu ditagih atau bahkan diperiksa, lebih baik pajang fondasi pembukuanmu sekarang.


2. Apa sih tujuan utama pembukuan?

Pembukuan sejatinya punya dua fungsi besar:

  1. Menghasilkan laporan keuangan yang jelas – neraca, laba rugi, arus kas
  2. Mempermudah pelaporan pajak – menghitung penghasilan kena pajak dan PPN berdasarkan data aktual transaksi

Tanpa pembukuan, kamu cuma mengira-ngira angka untuk bayar pajak—risikonya besar:

  • Salah hitung, kurang bayar → denda & bunga
  • Salah hitung, lebih bayar → modal kamu bakal terkubur 😟

3. Manfaat pembukuan tepat bagi pajak dan bisnis

ManfaatPenjelasan
Akurasi perhitungan pajakPPh, PPN, PBB jadi akurat karena berdasarkan data valid
Hindari audit & dendaCatatan lengkap bisa jadi bukti ketika audit pajak datang
Perencanaan bisnis matangDengan arus kas terpantau, kamu bisa plan sesuai kebutuhan modal dan operasional
Kredibilitas di mata investor & krediturLaporan keuangan rapi bikinmu lebih dipercaya untuk pinjaman atau investor

4. Dasar hukum: Apa kata pemerintah soal pembukuan?

Menurut Peraturan Menteri Keuangan (PMK 54/2021), ada dua kategori:

  • Pengusaha besar (Badan/WP orang pribadi usaha) wajib menyelenggarakan pembukuan berbasis standar akuntansi
  • Pengusaha kecil tertentu (omzet < Rp 4,8 milyar/tahun) boleh hanya mencatat transaksi

Namun catatan atau pembukuan ini wajib disimpan minimal 10 tahun.

Jadi, nggak peduli skala usaha kecil atau besar, pencatatan keuangan itu wajib!


5. Bagaimana memulai pembukuan yang benar untuk pajak

Mari ikuti langkah praktis berikut agar pembukuan rapi dan pajakmu aman:

  1. Pisahkan keuangan pribadi dan usaha
    Buka rekening bisnis terpisah agar pengeluaran jelas dan tidak tercampur
  2. Pilih metode: kas atau akrual
    • Kas: catat saat uang masuk/keluar
    • Akrual: catat saat transaksi terjadi (lebih kompleks, cocok untuk usaha besar)
  3. Gunakan software akuntansi
    Software seperti Jurnal, Mekari, atau aplikasi lokal membantu otomatisasi, rekonsiliasi dan pelaporan pajak
  4. Catat rutin dan simpan bukti transaksi
    Bisa harian/mingguan. Simpan faktur, kuitansi, dan bukti lainnya secara digital maupun fisik
  5. Pantau jurnal dan rekonsiliasi bank
    Cocokkan catatan usaha dengan mutasi rekening agar tidak ada ketidaksesuaian
  6. Audit internal periodik
    Cek pertengahan/bulan akhir – jika ada selisih langsung benahi
  7. Manfaatkan layanan pajak online & insentif
    Gunakan e-Filing, e-Billing, e-Faktur, dan manfaatkan fasilitas seperti tarif final 0,5% bagi UMKM
  8. Konsultasi dengan profesional pajak bila perlu
    Apalagi kalau ada perubahan regulasi atau rencana ekspansi

6. Cerita sukses: Efek nyata dari pembukuan rapi

Bayangkan dua skenario:

  • Skenario A: Usaha kecil tanpa pembukuan: owner cuma masukkan angka kosong, nggak ada data dijadikan dasar. Hasilnya: saat audit, mereka dikenakan denda karena data tak lengkap.
  • Skenario B: Usaha yang menerapkan pembukuan rutin:
    • Bisa tunjukkan data transaksi lengkap
    • Lapor pajak tepat waktu via e-Filing
    • Klaim insentif UMKM → bayar PPh final ringan
    • Dapat pinjaman modal karena laporan keuangan dapat dipercaya

Petualangan B jauh lebih mulus, bebas audit mendadak karena data lengkap dan rapi — semua biaya ad-hoc pajak juga terkontrol.


7. Penutup: Kenapa kamu harus mulai sekarang?

Pembukuan adalah dasar dari usaha yang legal, sehat, dan berkelanjutan.

“Catatan keuanganmu bukan sekadar dokumen – ia adalah cerita bisnismu. Pastikan ceritanya jelas, akurat, dan bebas risiko pajak.”

Dengan pembukuan yang baik:

  • Kamu bisa memetakan bisnis secara objektif
  • Pajak jadi mudah dihitung dan dilapor
  • Bisa mengakses modal usaha, mitra, dan ekspansi bisnis

Jangan tunggu kena surat cinta dari pajak. Yuk, mulai bikin sistem pembukuan yang sederhana tapi konsisten.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*