
Di tengah pertumbuhan ekonomi digital dan meningkatnya semangat kewirausahaan di kalangan anak muda, banyak orang kini tertarik untuk memulai usaha sendiri. Berbagai faktor seperti keinginan untuk mandiri secara finansial, kebebasan waktu, hingga impian menjadi bos untuk diri sendiri membuat kewirausahaan menjadi pilihan menarik.
Namun, semangat saja tidak cukup. Data dari berbagai lembaga menunjukkan bahwa lebih dari 50% usaha kecil gagal di lima tahun pertama. Penyebabnya beragam, mulai dari manajemen yang buruk, perencanaan yang lemah, hingga kurangnya pemahaman terhadap aspek legalitas.
Agar tidak terjebak dalam kesalahan yang sama, penting bagi calon wirausahawan untuk memahami kesalahan umum yang sering terjadi saat merintis usaha. Dengan belajar dari kesalahan ini, kamu bisa menyiapkan strategi yang lebih matang dan menjadikan usaha kamu lebih tahan banting.
1. Tidak Membuat Rencana Bisnis yang Terstruktur
Banyak orang memulai usaha hanya berdasarkan ide dan keyakinan bahwa produk mereka akan laku. Tapi tanpa perencanaan bisnis yang jelas, perjalanan usaha akan mudah goyah.
Kesalahan Umum:
- Tidak menyusun visi dan misi usaha
- Tidak mengetahui siapa target pasar
- Tidak menghitung modal dan proyeksi keuangan
- Tidak merancang strategi pemasaran dan operasional
Akibat:
- Tidak memiliki arah bisnis yang jelas
- Kesulitan dalam mengelola keuangan
- Tidak bisa mengukur kesuksesan usaha
- Gagal meyakinkan calon investor atau mitra usaha
Solusi:
Buatlah business plan sederhana, yang meliputi:
- Deskripsi usaha dan nilai unik produk
- Segmentasi pasar dan karakteristik pelanggan
- Strategi pemasaran (online dan offline)
- Proyeksi keuangan: modal awal, biaya operasional, titik impas
- Rencana jangka pendek dan jangka panjang
Rencana bisnis adalah kompas yang akan menuntun usaha kamu tetap pada jalur yang benar.
2. Tidak Melakukan Riset Pasar yang Mendalam
Ide bagus belum tentu diterima pasar. Banyak usaha gagal karena tidak memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan yang menjadi target.
Kesalahan Umum:
- Mengira semua orang butuh produk kamu
- Meniru produk pesaing tanpa inovasi
- Menentukan harga tanpa mempertimbangkan daya beli konsumen
Solusi:
Lakukan riset pasar sederhana, bisa dengan:
- Survei online atau wawancara langsung
- Mengamati pesaing di marketplace atau media sosial
- Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
- Gunakan data Google Trends, media sosial, atau forum diskusi
Kenali siapa pembelimu, bagaimana kebiasaan belanja mereka, dan apa yang mereka inginkan dari sebuah produk. Dengan begitu, kamu bisa menyusun strategi yang lebih tepat sasaran.
3. Mengabaikan Legalitas dan Kepatuhan Hukum
Legalitas sering dianggap sepele, padahal ini adalah fondasi penting dalam menjalankan usaha. Tanpa legalitas, usaha kamu rentan terkena sanksi, tidak bisa ikut tender, atau sulit mendapatkan pembiayaan.
Kesalahan Umum:
- Tidak memiliki NIB dan NPWP
- Menjalankan usaha di bidang yang membutuhkan izin khusus tanpa izin
- Tidak mencatat transaksi untuk keperluan pajak
- Menggunakan nama dagang yang belum didaftarkan
Solusi:
Segera lengkapi dokumen legalitas sejak awal:
- NIB (Nomor Induk Berusaha) melalui OSS (Online Single Submission)
- NPWP Pribadi atau NPWP Badan (jika sudah berbadan hukum)
- Daftarkan nama usaha dan merek ke DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual)
- Ajukan perizinan tambahan jika dibutuhkan, seperti izin edar, izin lingkungan, atau sertifikat halal
Kamu juga bisa menggunakan jasa penyedia layanan legalitas usaha seperti CoLegal Indonesia untuk membantu mengurus perizinan dengan cepat dan terpercaya.
4. Manajemen Keuangan yang Buruk
Tidak sedikit usaha yang sebenarnya menguntungkan, tetapi akhirnya bangkrut karena pemiliknya tidak bisa mengelola keuangan dengan baik.
Kesalahan Umum:
- Mencampur uang usaha dengan uang pribadi
- Tidak mencatat pemasukan dan pengeluaran
- Tidak tahu berapa sebenarnya laba atau rugi
- Tidak menyisihkan dana darurat atau modal kerja
Solusi:
- Pisahkan rekening usaha dan pribadi
- Gunakan pencatatan keuangan sederhana (bisa mulai dari buku tulis, Excel, hingga aplikasi seperti BukuKas atau Akuntansi UKM)
- Lakukan pengecekan kas harian dan laporan bulanan
- Gunakan laporan keuangan untuk mengambil keputusan, bukan hanya perasaan
Ingat, bisnis bukan hanya soal jualan, tapi bagaimana kamu mengatur arus uang yang masuk dan keluar.
5. Tidak Fokus dan Terlalu Banyak Diversifikasi di Awal
Banyak pengusaha pemula tergoda untuk menjual banyak produk sekaligus tanpa memahami pasar. Akibatnya, fokus dan kualitas menjadi kabur.
Kesalahan Umum:
- Terlalu banyak lini produk saat baru mulai
- Berganti-ganti jenis usaha karena melihat tren
- Tidak mendalami satu bidang usaha secara konsisten
Solusi:
Fokuslah pada satu jenis produk atau layanan yang paling kamu kuasai dan memiliki pasar potensial. Setelah itu, baru lakukan diversifikasi secara bertahap. Keberhasilan sebuah usaha lebih banyak ditentukan oleh konsistensi daripada kecepatan.
6. Mengabaikan Pemasaran dan Branding
Produk yang bagus tanpa pemasaran tidak akan dikenal. Banyak pelaku usaha terlalu fokus membuat produk sempurna, tetapi lupa membangun citra merek dan strategi promosi.
Kesalahan Umum:
- Tidak memiliki logo dan identitas merek
- Tidak menggunakan media sosial secara optimal
- Tidak membangun hubungan dengan pelanggan
- Promosi seadanya tanpa strategi
Solusi:
- Bangun branding sejak awal: nama unik, logo, dan narasi produk
- Gunakan platform gratis seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp Business
- Konsisten membuat konten, testimoni, atau promo
- Fokus membangun kepercayaan pelanggan, bukan hanya jualan cepat
7. Tidak Memiliki Mentor atau Konsultan
Berbisnis tanpa bimbingan seperti berjalan dalam gelap. Banyak pengusaha merasa cukup belajar dari internet, padahal pengalaman langsung dari mentor sangat berharga.
Kesalahan Umum:
- Tidak pernah berkonsultasi
- Menutup diri dari kritik
- Enggan bertanya karena takut terlihat tidak tahu
Solusi:
- Cari komunitas UMKM atau startup
- Ikuti pelatihan dari dinas koperasi, universitas, atau platform edukatif
- Manfaatkan layanan seperti CoLegal Indonesia untuk konsultasi hukum, bisnis, dan pajak
Mentor tidak hanya membagikan ilmu, tetapi juga membuka jaringan dan peluang baru.
8. Terlalu Takut Gagal dan Tidak Mau Memulai
Banyak calon pengusaha terlalu lama merencanakan, tetapi tidak kunjung memulai karena takut gagal atau malu.
Kesalahan Umum:
- Perfeksionis yang berlebihan
- Menunggu waktu yang “tepat” terlalu lama
- Takut dikritik oleh orang lain
Solusi:
- Mulailah dari kecil dan sederhana
- Jadikan setiap kegagalan sebagai bahan evaluasi
- Buat timeline dan target agar tetap konsisten
- Fokus pada progres, bukan kesempurnaan
Ingat, tidak ada usaha yang benar-benar sempurna di awal. Yang penting adalah memulai dan terus belajar.
Kesimpulan: Wirausaha Butuh Strategi, Bukan Sekadar Semangat
Memulai usaha memang penuh tantangan, tetapi dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum di atas, kamu sudah selangkah lebih maju dibanding kebanyakan pengusaha pemula.
Yang perlu kamu ingat:
✅ Buat rencana bisnis
✅ Kenali pasar
✅ Urus legalitas
✅ Kelola keuangan
✅ Bangun branding
✅ Terus belajar dan adaptasi
“Kesuksesan bukan datang dari keberuntungan, melainkan dari kesiapan dan kesediaan untuk belajar dari setiap langkah.”
Jika kamu ingin mendirikan usaha dengan pondasi hukum dan keuangan yang kuat, CoLegal Indonesia siap membantu. Mulai dari pengurusan izin usaha, pendaftaran NPWP, pendampingan laporan keuangan, hingga konsultasi bisnis dan pajak — kami hadir sebagai mitra legalitas dan pertumbuhan usahamu.
Leave a Reply