
Usaha cuci kendaraan, baik motor maupun mobil, merupakan salah satu jenis usaha jasa yang tetap memiliki prospek menjanjikan di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan pribadi di berbagai kota besar maupun daerah, kebutuhan akan layanan pencucian kendaraan semakin tinggi. Untuk mendirikan usaha ini secara legal, salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah pencantuman Kode KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) yang tepat saat mengurus legalitas usaha, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui sistem OSS (Online Single Submission).
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai kode KBLI yang sesuai untuk usaha cuci motor dan mobil, jenis-jenis usaha pencucian kendaraan, tahapan perizinan, serta aspek pajak dan lingkungan yang berkaitan dengan usaha ini.
Apa Itu KBLI?
KBLI atau Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia adalah sistem klasifikasi resmi yang digunakan pemerintah Indonesia untuk mengelompokkan jenis-jenis kegiatan usaha berdasarkan bidangnya. Kode KBLI ini digunakan dalam berbagai proses administratif, termasuk dalam pembuatan NIB, NPWP, serta proses perizinan lainnya.
Setiap kode KBLI terdiri dari 5 digit angka, dan masing-masing memiliki uraian kegiatan usaha yang spesifik. Oleh karena itu, sangat penting memilih kode KBLI yang benar agar usaha dapat berjalan secara legal dan sesuai regulasi.
Jenis-Jenis Usaha Cuci Kendaraan
Sebelum menentukan kode KBLI yang tepat, mari kita klasifikasikan jenis-jenis usaha cuci kendaraan:
- Cuci Motor Manual
- Menggunakan tangan dan alat sederhana (selang, ember, sabun).
- Biasanya usaha kecil di pinggir jalan atau garasi rumah.
- Cuci Mobil Manual
- Proses cuci dilakukan dengan tangan, tanpa bantuan mesin otomatis.
- Bisa skala kecil maupun menengah.
- Cuci Kendaraan Otomatis
- Menggunakan peralatan modern seperti car wash tunnel, steam cleaner, atau robotic car wash.
- Skala menengah hingga besar, biasanya di SPBU atau area komersial.
- Cuci Kendaraan Panggilan
- Jasa cuci kendaraan yang datang ke lokasi pelanggan.
- Fleksibel dan biasanya berbasis aplikasi.
- Cuci Kendaraan Ramah Lingkungan
- Menggunakan teknologi penghematan air seperti uap atau semprotan tekanan tinggi.
Setiap jenis usaha di atas dapat memiliki karakteristik operasional yang sedikit berbeda, tetapi pada dasarnya masih dalam satu kategori KBLI.
Kode KBLI untuk Usaha Cuci Motor dan Mobil
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nomor 2 Tahun 2020 tentang KBLI, jenis usaha pencucian kendaraan masuk dalam sektor jasa lainnya, tepatnya di kategori 96 (Aktivitas Jasa Perorangan Lainnya).
📌 Kode KBLI 96091 — Jasa Pencucian Kendaraan Bermotor
Judul KBLI: Jasa Pencucian Kendaraan Bermotor
Uraian Kegiatan:
Kelompok ini mencakup usaha pelayanan jasa cuci kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat dan lebih, yang dilakukan secara manual maupun otomatis, termasuk layanan cuci panggilan, detailing kendaraan, dan penyemprotan pembersih.
Catatan Tambahan:
- Termasuk kegiatan pembersihan interior dan eksterior kendaraan.
- Termasuk usaha yang berbasis lokasi maupun bergerak (mobile service).
Mengapa KBLI 96091 yang Dipilih?
KBLI 96091 paling sesuai karena secara eksplisit menyebutkan kegiatan cuci kendaraan, baik motor maupun mobil, dan termasuk segala jenis metode pencucian. Kode ini juga fleksibel untuk berbagai bentuk usaha — baik itu berbasis tempat maupun layanan panggilan.
Legalitas Usaha Cuci Kendaraan: Langkah-langkah
Untuk mendirikan usaha cuci kendaraan secara resmi, berikut langkah-langkah umum yang harus dilakukan:
1. Membuat NIB (Nomor Induk Berusaha)
- Daftar melalui situs https://oss.go.id.
- Isi data pelaku usaha, data usaha, lokasi, dan pilih KBLI.
- Pilih KBLI 96091 saat diminta memasukkan jenis usaha.
2. Memastikan Persyaratan Zonasi
- Pastikan lokasi usaha sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) setempat.
- RDTR bisa dicek di OSS atau kantor Dinas Penanaman Modal setempat.
- Jika lokasi tidak sesuai zonasi, izin usaha bisa ditolak.
3. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (SPPL)
- Karena usaha cuci mobil/motor menghasilkan limbah cair dan deterjen, Anda wajib membuat SPPL.
- SPPL dapat diurus melalui OSS atau dinas lingkungan hidup setempat.
4. Memperoleh Izin Lingkungan Jika Dibutuhkan
- Untuk skala besar atau usaha dengan potensi dampak lingkungan signifikan (misalnya penggunaan air besar atau bahan kimia), mungkin diperlukan izin lingkungan tingkat lebih tinggi seperti UKL-UPL.
5. Mengurus Pajak dan NPWP Badan/Pribadi
- Jika usaha berbadan hukum (PT, CV), wajib memiliki NPWP Badan.
- Jika usaha pribadi, cukup NPWP pribadi, tetapi tetap harus dilaporkan pendapatannya.
Kewajiban Pajak Usaha Cuci Motor/Mobil
Usaha pencucian kendaraan dikenakan pajak berdasarkan klasifikasi jasa. Beberapa poin penting yang harus diperhatikan:
A. Pajak UMKM (Final 0,5%)
- Berlaku jika omzet di bawah Rp 4,8 miliar per tahun.
- Tarif: 0,5% dari omzet bulanan.
- Berlaku selama 3 tahun untuk orang pribadi dan 4 tahun untuk badan usaha.
B. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
- Jika omzet melebihi Rp 4,8 miliar per tahun, wajib dikukuhkan sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak) dan memungut PPN 11% atas jasa.
C. Pajak Daerah
- Beberapa daerah memungut Pajak Jasa Usaha Kebersihan atau retribusi lainnya.
Aspek Lingkungan dalam Usaha Cuci Kendaraan
Karena usaha ini menghasilkan limbah air sabun dan oli, perlu memperhatikan:
- Sistem penyaringan limbah cair sebelum dibuang ke saluran umum.
- Resapan air atau instalasi IPAL mini (Instalasi Pengolahan Air Limbah).
- Pemakaian sabun ramah lingkungan.
- Pemisahan limbah B3 (minyak bekas, oli).
Usaha yang mengabaikan aspek lingkungan bisa dikenakan sanksi administratif hingga pidana sesuai UU Lingkungan Hidup.
Perizinan Tambahan (Opsional)
Tergantung pada lokasi dan skala, beberapa izin tambahan bisa saja diperlukan:
- Izin Gangguan/Hinder Ordonantie (HO): meski sudah dihapus, di beberapa daerah masih diberlakukan dalam bentuk lain.
- Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK): untuk usaha kecil yang ingin pembiayaan dari perbankan.
- Sertifikat Laik Fungsi (SLF): jika usaha menggunakan bangunan komersial.
Tips Memilih Lokasi Usaha Cuci Kendaraan
- Pilih lokasi strategis: dekat jalan raya, area ramai, SPBU, atau pusat perbelanjaan.
- Pastikan akses mudah dan ruang memadai untuk antrean kendaraan.
- Perhatikan kebutuhan air dan sistem saluran limbah.
Ringkasan: Checklist Usaha Cuci Kendaraan Bermotor
Langkah | Keterangan |
---|---|
Pilih KBLI | 96091 – Jasa Pencucian Kendaraan Bermotor |
Buat NIB | Daftar di OSS |
Cek Zonasi RDTR | Pastikan lokasi usaha sesuai zonasi |
Urus SPPL atau UKL-UPL | Wajib jika menghasilkan limbah cair |
Daftar NPWP | Pribadi atau Badan, sesuai jenis usaha |
Lapor Pajak | Gunakan skema 0,5% final untuk UMKM |
Jaga Lingkungan | Siapkan pengolahan limbah |
Lengkapi Izin Tambahan | Sesuai ketentuan daerah |
Penutup
Usaha cuci motor dan mobil memiliki potensi pasar yang besar dan terus berkembang. Namun, agar dapat beroperasi secara legal, aman, dan berkelanjutan, sangat penting untuk memulai dengan dasar yang benar, termasuk pemilihan kode KBLI yang sesuai. Dengan menggunakan KBLI 96091, pelaku usaha dapat menjalankan usahanya dengan legalitas yang jelas, serta memenuhi kewajiban pajak dan lingkungan sesuai aturan yang berlaku.
Selalu cek pembaruan regulasi melalui OSS dan dinas terkait, karena sistem perizinan terus mengalami penyesuaian. Dengan pendekatan profesional dan patuh hukum, usaha cuci kendaraan Anda bisa berkembang dengan lebih aman dan terpercaya.
Leave a Reply